cover
Contact Name
Samuel M. Simanjuntak
Contact Email
smsimanjuntak@unai.edu
Phone
+6281296081331
Journal Mail Official
smsimanjuntak@unai.edu
Editorial Address
-
Location
Kab. bandung barat,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Skolastik Keperawatan (e-Journal)
ISSN : 24430935     EISSN : 24431699     DOI : -
Core Subject : Health, Education,
Scope Medical-Surgical Nursing Critical Care Nursing Psychiatric Nursing Nursing Management Community Nursing Nursing Education Pediatric & Obstetric Nursing Transcultural Nursing Gerontic Nursing
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 7 No 2 (2021): Juli - Desember" : 8 Documents clear
PERBANDINGAN INTENSITAS NYERI PADA INSERSI FOLLEY CATHETER PRIA DENGAN MENGGUNAKAN PELUMAS YANG DIMASUKKAN KE URETRA DAN PELUMAS YANG DIOLESKAN DI FOLLEY KATETER Mochamad Budi Santoso
Jurnal Skolastik Keperawatan Vol 7 No 2 (2021): Juli - Desember
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Advent Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35974/jsk.v7i2.611

Abstract

Pendahuluan : Masalah pada system perkemihan perkemihan yang sering dialami klien salah satunya adalah retensi urin. Salah satu intervensi untuk mengurangi retensi urin  yaitu pemasangan kateter. Namun prosedur kateterisasi dapat menimbulkan rasa nyeri. Beberapa teknik penggunaan jelly pelumas kateterisasi urin pria dapat dilakukan untuk mempermudah masuknya selang kateter antara lain teknik pengolesan jelly pada selang kateter, dan teknik memasukkan jelly kedalam meatus uretra. Tujuan penelitian untuk menganalisa perbedaan rerata skala nyeri sesudah dilakukan pemasangan folley catheter dengan teknik jelly yang dimasukkan ke uretra dan jelly yang dioleskan di folley catheter. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Experiment dengan rancangan two group post test only design. Teknik sampling dalam penelitian ini dengan menggunakan teknik consecutive sampling dengan besar sampel 22 orang untuk  kelompok treatment dan kelompok kontrol. Analisa dilakukan dengan metode univariat dan bivariate menggunakan Mann Whitney. Hasil : rerata skala nyeri sesudah pemasangan kateter dengan jelly yang dimasukan ke uretra adalah 3,23. Rerata skala nyeri sesudah pemasangan kateter dengan jelly yang dioleskan ke selang kateter  4,91. Hasil bivariate didapatkan nilai p value = 0,0001. Hal ini menunjukkan (alpha 5 %) terdapat perbedaan tingkat nyeri yang signifikan antara teknik pemasangan kateter jelly yang dimasukan ke uretra dan jelly yang dioleskan pada kateter. Diskusi : pemasangan kateter dengan cara jelly yang dioleskan di kateter lebih nyeri dibandingan dengan jelly yang dimasukkan ke uretra. Perbedaan skala nyeri tersebut terjadi dikarenakan jelly yang dimasukan langsung ke uretra akan membuka lumen uretra saat jelly dimasukan, sehingga didalam uretra terlubrikasi lebih maksimal.  
HUBUNGAN ANTARA PROFIL TENAGA KESEHATAN DENGAN PENCAPAIAN CAKUPAN IMUNISASI DASAR DI KUPANG Feren S Senge
Jurnal Skolastik Keperawatan Vol 7 No 2 (2021): Juli - Desember
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Advent Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35974/jsk.v7i2.2458

Abstract

Latar belakang: Imunisasi adalah suatu upaya untuk menimbulkan atau meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suartu penyakit sehingga suatu saat terpajang dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau mengalami sakit ringan. Ketersediaan dan penyebaran SDMK dalam hal ini tenaga kesehatan sangat menentukan mutu pelayanan kesehatan di fasilitas kesehatan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan profil tenaga kesehatan terhadap pencapaian cakupan Imunisasi Dasar Lengkap di Kupang. Metode: Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif korelasional. populasi dalam penelitian ini adalah cakupan pencapaian imunisasi lengkap di kota Kupang tahun 2018 menurut profil kesehatan kota Kupang adalah 59%. Hasil : Hasil penelitian menunjukan bahwa UCI untuk kota Kupang tahun 2018 adalah 59% sedangkan hingga saat ini baru terdapat 33 kelurahan dari 51 kelurahan yang ada di kota Kupang telah berkategori UCI. Jadi kota Kupang sendiri masih belum mencapai target UCI yang ditetapkan. Kota Kupang memiliki tenaga penunjang kesehatan sebanyak 1.020 dan sumber daya manusia kesehatan sebanyak 1.027. kesimpulan: tidak ada hubungan antara profil tenaga kesehatan masyarakat dengan pencapaian cakupan imunisasi dasar lengkap pada anak di wilayah kota Kupang. Kata kunci: Imunisasi, Profil tenaga kesehatan, Pencapaian imunisasi dasar ABSTRACT Background: Immunization is an effort to raise or increase a person's immunity actively to the flare-up of the disease so that one day displayed with the disease will not be sick or experience mild pain. The availability and dissemination of SDMK in this case health workers are very determined the quality of health services in health facilities. The purpose of this study is to find out the relationship of health workers' profiles to the achievement of Complete Basic Immunization coverage in Kupang. Methods: This study uses descriptive correlational research design. the population in this study is the coverage of complete immunization achievement in Kupang in 2018 according to the health profile of kupang city is 59%. Results: The results showed that the UCI for Kupang in 2018 was 59% while to date there are only 33 villages out of 51 villages in kupang city has been categorized as UCI. So kupang city itself still has not reached the UCI target set. Kupang has 1,020 health support workers and 1,027 health human resources. Conclusion: there is no relationship between the profile of public health workers and the achievement of complete basic immunization coverage in children in kupang city area. Key Word: immunization, Profile of health workers, Basic immunization achievement
EFEKTIFITAS KONSUMSI AIR BENING DAN CARICA PAPAYA L SEBAGAI TERAPI ALAMIAH UNTUK MENGATASI KONSTIPASI Nilawati Soputri
Jurnal Skolastik Keperawatan Vol 7 No 2 (2021): Juli - Desember
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Advent Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35974/jsk.v7i2.2467

Abstract

Introduction: Constipation can be caused by the lack of water intake. Continues constipation that is not treated can cause various health problems in the digestive system. The purpose of the study is to find out the effectiveness of drinking warm water in the morning before breakfast in treating constipation. Method: 25 participants volunteered to participate in this study. The subjects have a history of recurrent constipation in the last 3 months, had no defecated in the past 3 days at the time of the study, and had no urge to defecate. The subjects did not consume laxatives nor herbs to facilitate defecation. The subjects were given 500 cc of warm water before breakfast every day for three consecutive days. The effectiveness of therapy is measured by percentage of the subjects that can defecate on the first day, second day and the third day. Results: The result of the study shows that the therapy was 68% effective on the first day, 88% effective at the second day, and 84% effective on the third day of therapy. During the three days of intervention, 60% subjects can defecate every day and 96% subjects can defecate at least once in three days of the study. Based on this study warm water therapy can be used as an alternative way to overcome constipation. Discussion: Further studies are needed to evaluate the efficacy of the warm water with longer treatment period. A larger sample selection and treatment based on etiology are needed to be considered in future studies.
HUBUNGAN PENGUNAAN MASKER SEBAGAI APD DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT PADA PEKERJA INDUSTRI MEBEL Nancy Lidya Sampouw
Jurnal Skolastik Keperawatan Vol 7 No 2 (2021): Juli - Desember
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Advent Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35974/jsk.v7i2.2636

Abstract

Latar belakang: Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) merupakanpenyakit saluran pernapasan atas yang disebabkan oleh agen infeksiusyang menimbulkan infeksi dapat berasal dari paparan debu yang ada ditempat kerja. Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) untuk melindungipara pekerja di tempat kerja berupa alat pelindung pernapasan yaitumasker untuk mencegah terjadinya ISPA. Tujuan penelitian yaitu untukmengetahui hubungan antara pengunaan alat pelindung diri maskerdengan kejadian infeksi saluran pernapasan atas pada pekerja industrimebel di Kelurahan Tuminting Kecamatan Tuminting Kota Manado.Metode: Penelitian ini menggunakan desain koresional denganpendekatan cross sectional. Sampel yang digunakan sebanyak 30 orangpekerja dengan menggunakan teknik total sampling. Prosespengumpulan data menggunakan kuesioner dan diuji statistik denganrumus presentase untuk menganalisa data univariat dan analisisSpearmen Correlation untuk menganalisa data bivariat. Hasil: Penelitianini mengindikasikan bahwa gambaran pengunaan alat pelindung dirimasker yaitu pekerja selalu menggunakan masker dengan jumlah 20responden (67%), gambaran kejadian infeksi saluran pernapasan akutyaitu ISPA ringan dengan jumlah 18 responden (60%), hubungan antarapengunaan alat pelindung diri masker dengan kejadian infeksi saluranpernapasan atas pada pekerja industri mebel dengan nilai signifikan p-value = 0,000 < 0,05. Diskusi: Terdapat hubungan yang signifikanantara pengunaan alat pelindung diri masker dengan kejadian infeksisaluran pernapasan akut pada pekerja industri mebel.Direkomendasikan untuk peneliti selanjutnya untuk menggunakan bataswaktu terjadinya kejadian ISPA lebih lama lagi yaitu lebih dari tiga bulanatau dapat menggunakan desain penelitian kohort prospektif atauretrospektif
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN BANTUAN HIDUP DASAR TERHADAP PENGETAHUAN PERAWAT DI RUMAH SAKIT ADVENT MEDAN Sabat Anju Ranto Sihombing
Jurnal Skolastik Keperawatan Vol 7 No 2 (2021): Juli - Desember
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Advent Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35974/jsk.v7i2.2638

Abstract

Salah satu upaya untuk meningkatkan pengetahuan adalah dengan pendidikan kesehatan.Bantuan hidup dasar / Basic Life Support merupakan bantuan dasar untuk menyelamatkan hidup setelah henti jantung dan henti napas atau usaha yang dilakukan untuk mempertahankan kehidupan pada saat korban mengalami keadaan yang mengancam nyawa. Penelitian ini merupakan penelitian Quasi eksperimental dengan rancangan One grup Pretest Posttest only Design pretest dan posttest untuk mengetahui perubahan-perubahan yang terjadi sebelum dan sesudah diberikan perlakuan atau intervensi. Populasi dalam penelitian ini yaitu perawat yang bekerja diatas 5 tahun di Rumah Sakit Advent Medan yang berjumlah 144 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode proporsional dengan rumus Slovin sehingga diperoleh 60 sampel penelitian. Analisis data menggunakan rumus paired t test dengan derajat kemaknaan p < 0.05 Hasil t hitung menunjukkan bahwa pendidikan kesehatan bantuan hidup dasar berpengaruh signifikan terhadap pengetahuan perawat di Rumah Sakit Advent Medan (p<0.05), hal ini menunjukkan ada pengaruh pemberian pendidikan kesehatan bantuan hidup dasar terhadap pengetahuan perawat di Rumah Sakit Advent Medan. Pengembangan pengetahuan perawat yang bertugas di Rumah Sakit Advent Medan dapat mengetahui bantuan hidup dasar dan dan dapat mengikuti seminar-seminar atau pelatihan yang berkaitan dengan bantuan hidup dasar secara berkala setiap tahun untuk meningkatkan pengetahuan kepada perawat.
HUBUNGAN SELF-EFFICACY DENGAN ORIENTASI MASA DEPAN PADA MAHASISWA KEPERAWATAN Metty Wuisang; Angelia Friska Tendean; Brian Jamco
Jurnal Skolastik Keperawatan Vol 7 No 2 (2021): Juli - Desember
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Advent Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35974/jsk.v7i2.2641

Abstract

Latarbelakang: Mahasiswa tingkat akhir perlu memiliki kemampuan yaitu percaya pada dirinya sendiri dalam menentukan hal yang ingin dicapainya di masa depan yang dikenal dengan self-efficacy. Tujuan Penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan Self-efficacy dengan orientasi masa depan pada mahasiswa Fakultas Keperawatan di Universitas Klabat. Metode penelitian: metode yang digunakan yaitu deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengembilan sampel yaitu total sampling dengan jumlah 121 responden. Hasil penelitian: hasil menunjukkan bahwa gambaran mahasiswa memiliki Self-efficacy tinggi yaitu 53,7% dan 46,3% lainnya memiliki Self-efficacy yang rendah sedangkan gambaran orientasi masa depan terdapat 95,9% mahasiwa memiliki orientasi masa depan yang baik, dan 4,1% lainnya memiliki orientasi masa depan yang buruk. Hubungan Self-efficacy dengan orientasi masa depan pada mahasiswa keperawatan tingkat akhir di Universitas Klabat didapat nilai p value 0,000 < 0,05 dan nilai koefisien korelasinya r = 0,564 yang artinya ada hubungan yang signifikan dan keeratan hubungan sedang dengan arah positif. Rekomendasi bagi mahasiswa untuk meningkatkan Self-efficacy agar berhasil dalam mencapai tujuan yang diinginkan di masa depan. Serta rekomendasi bagi peneliti selanjutnya untuk melakukan penelitian sehubungan dengan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi Self-efficacy maupun orientasi masa depan dengan menambahkan jumlah sampel serta kondisi dalam pengambilan data secara langsung
PENGALAMAN PERAWATAN DIRI PARA PERAWAT YANG MERAWAT PASIEN COVID-19 DI RUMAH SAKIT SWASTA INDONESIA Nova Langingi
Jurnal Skolastik Keperawatan Vol 7 No 2 (2021): Juli - Desember
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Advent Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35974/jsk.v7i2.2699

Abstract

Latar Belakang. Selama masa pandemi COVID-19, profesi keperawatan tetap menunjukan belas kasihan dan empati terhadap pasien COVID 19 dan menempatkan kepentingan pasien lebih dari diri mereka sehingga sering mengabaikan perawatan diri dalam prioritas. Metode. Landasan filosofis dan desain penelitian fenomenologi deskriptif menurut Husserl digunakan peneliti, dengan 5 partisipan yang diperoleh dengan teknik snow ball serta interpretasi metodologis tujuh langkah Collaizi digunakan. Hasil. Terdapat dua tema yang didapat dalam penelitian yaitu perawatan diri alami dengan beristirahat, higienis, diet berbasis nabati, terpajan sinar matahari, dan aktivitas fisik sebagai sub-tema. Kemudian, perawatan diri artifisial dengan sub-temanya adalah mengkonsumsi vitamin dan menggunakan alat pelindung diri lengkap. Rekomendasi. Direkomendasikan bagi perawat yang merawat pasien COVID 19 untuk menggunakan gabungan perawatan diri alami dan juga artifisial. Direkomendasikan juga bagi penelitian selanjutnya untuk melakukan penelitian case control untuk melihat faktor-faktor yang menyebabkan perawat terinfeksi COVID 19.
PERSEPSI MANFAAT, PERSEPSI HALANGAN DAN PERILAKU KESEHATAN DALAM MENCEGAH MAN MADE DISEASES PADA ORANG DEWASA Nova Langingi
Jurnal Skolastik Keperawatan Vol 7 No 2 (2021): Juli - Desember
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Advent Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35974/jsk.v7i2.2700

Abstract

Latar Belakang: Terlepas dari kemajuan teknologi medis, berbagai strategipreventif dan kuratif, dan program untuk memerangi penyakit, namun “man-made diseases” terus meningkat dan menjadi tren global. Metode: Tujuandari Studi korelasi ini adalah untuk menguji hubungan antara persepsimanfaat, persepsi halangan dan perilaku kesehatan di kalangan orangdewasa. Melibatkan partisipan yang dipilih secara purposif dan 144 orangsetuju untuk mengisi kuesioner. Tiga set kuesioner yang valid dan reliabeldigunakan. Statistik deskriptif dan analisis Pearson Correlation digunakan.Hasil: Hasil yang didapat adalah bahwa kebanyakan partisipanmengonsumsi pola makan nabati pada tingkat sedang (68.1%) namunkebanyakan (51.4%) jarang melakukannya. 58.3% merasakan manfaat“sedang” dalam hal konsumsi pola makan nabati ini dan 59.7% merasakanhalangan “sedang” dalam mengadopsi pola makan nabati. Persepsi manfaat secara statistik berkorelasi positif lemah (r=.332; p<.01) dengan konsumsi pola makan nabati dan persepsi halangan secara statistik berkorelasi negatif sedang (r=-517; p<.01) dengan konsumsi pola makan nabati. Kemudian,perilaku aktivitas fisik partisipan adalah “rendah” (46.5%) sampai “sedang”(47.2%). Partisipan tidak ada yang rutin berolahraga, kebanyakan (66.7%)jarang berolahraga. Walau begitu, 81.9% partisipan sangat merasakanmanfaat berolahraga, serta 80.6% partisipan merasakan halangan “sedang” dalam melakukan aktivitas fisik. Persepsi manfaat memiliki korelasi positif yang lemah secara statistik (r=.379; p<.01) dengan perilaku aktivitas fisik, sedangkan persepsi halangan secara statistik berkorelasi negatif lemah (r=-.291; p<.01) dengan perilaku aktivitas fisik. Diskusi: Partisipan harus meningkatkan konsumsi makanan nabati dan aktivitas fisik serta mengidentifikasi halangan dalam melakukannya. Untuk penelitianselanjutnya, disarankan untuk mengidentifikasi faktor-faktor halangan dalam mengkonsumsi makanan nabati dan melakukan aktivitas fisik. Bagi petugas kesehatan agar lebih gencar dalam mengkampanyekan konsumsi pola hidup nabati dan melakukan aktivitas fisik.

Page 1 of 1 | Total Record : 8